Sabtu, 07 Februari 2009

Karena Goblok Maka Go-Blog


Beberapa teman saya dan bahkan istri saya sudah punya blog dan web. Kalau berkumpul, mereka selalu ramai bicara tentang blog dan ngeblog, sampai pernah saya katakan kepada mereka bahwa mereka sudah pada goblog semua!
Mereka tertawa karena mengerti bahwa yang saya maksud bukan "goblok" tapi go public melalui blog.
Dan itulah yang belum saya lakukan.
Maka, mulailah saya membacai blog-blog mereka dengan panduan istri saya.
Tiba-tiba, saya tersentak dengan penyerangan Israel ke Gaza, yang sampai hari itu, 16 Januari, jumlah korban mereka sudah di atas seribu orang, militer dan kebanyakan sipil, yang mencakup ibu-ibu dan anak-anak.
Tapi yang tak kalah membuat saya terpana dan bingung adalah sikap para penguasa negara-negara Arab, yang membiarkan saudara sebangsa dan seagama dibantai musuh yang sangat biadab itu.
Kenapa mereka hanya menonton?
Tapi, hal itu juga terjadi pada diri saya.
Kebiadaban Israel hanya bisa jadi tontonan?
Saya merasa dibanting tangan yang tak kelihatan (invisible hand) ke sebuah sudut yang memaksa saya jadi 'penonton yang baik'.
Sungguh menyakitkan.
Tapi apa boleh buat?
Apa yang bisa diperbuat?
Saya akhirnya memejamkan mata dan menulikan telinga, walau hati tidak bisa saya bikin mati.
Pikiran saya akhirnya berkata, "Kita - umat Islam, harus berbuat sesuatu untuk masa depan yang lebih baik. Kita sudah terlalu lama jadi umat yang bodoh.
Meski mungkin kedengaran naif, itulah yang - akhirnya! - mendorong saya membuat dan mengisi blog ini.
Sesuatu yang besar - kebiadaban Yahudi dan kebodohan umat Islam - hanya mendorong saya mengaktifkan sebuah blog?
Wah, saya benar-benar orang goblok yang go-blog!
Astagfirullah!
Ampuuuuun, ya Allah!

Tidak ada komentar: